Pembajakan software berpotensi merugikan industri lokal


JAKARTA - Pembajakan piranti lunak (software) berpotensi merugikan industri lokal, demikian kata Perwakilan dan Juru Bicara BSA (Business Software Alliance) di Indonesia, Donny A. Sheyoputra.

"Pembajakan jelas akan sangat merugikan industri lokal," kata Donny A. Sheyoputra di Jakarta, siang ini.

Ia mencontohkan bila orang Indonesia membuat software lokal dan pembajakan dapat dieliminir serendah mungkin maka orang tersebut akan berpotensi memiliki pasar yang demikian besar di negerinya sendiri.

Meskipun ada kompetitor tetapi kemungkinan besar akan ada persaingan sehat yang terjadi.

"Tetapi sekali terjadi pembajakan, maka software lokal akan rebutan pasar dengan software asing serupa bajakan sekaligus software lokal serupa yang hasil bajakan juga," katanya.

Donny menyimpulkan, pembajakan akan menyebabkan pangsa pasar sebagai porsi lokal akan tergerus.

Kondisi itu menyebabkan banyak potensial loss yang hilang misalnya potensi pajak negara.

Pihaknya pernah meneliti, bila tingkat pembajakan di Indonesia dapat diturunkan 10 persen dari 84 persen sejak 2007 dalam waktu empat tahun maka akan memberikan manfaat berupa kesempatan kerja baru.

Sementara itu, Chief Executive Officer Zahir Internasional, Muhammad Ismail Thalib, mengatakan, perusahaannya dapat menyerap lebih banyak tenaga kerja baru bila tingkat pembajakan di Indonesia dapat dikurangi.

"Saat ini kami mempekerjakan 60 karyawan kalau tingkat pembajakan bisa turun 10 persen saja, kami bisa menyerap sekitar 20 karyawan baru lagi," katanya.

Tingkat pembajakan software di Indonesia sudah sampai pada kondisi yang sangat memprihatinkan. Pada 2008 tingkat pembajakan piranti lunak bahkan naik menjadi 85 persen dengan kerugian yang ditimbulkan diperkirakan mencapai 544 juta dolar AS.

Menekan terjadinya pembajakan, menurut Donny, memberikan dampak positif dengan multiplier effect yang luas.

"Selain penyerapan tenaga kerja, ada potensi penambahan pajak tanpa harus menaikkan pajak. Ada prinsip ekonomi menghasilkan uang dari dirinya sendiri," katanya.

Menurut dia, potensi SDM Indonesia di bidang perancangan piranti lunak sangat potensial yang terbukti unggul dalam hal sentuhan seni dan kreativitas disain.
(ann)

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Pembajak neh, emang payah, coba aja kalo nggak ada pembajak, mungkin pengangguran di Indonesia sudah tidak ada lagi

Posting Komentar

Tampilkan ekspresi anda